Tinjauan Umum Tanaman Anggrek
Pada umumnya tanaman anggrek berasal dari daerah tropika basah, oleh karena itu penyebarannya juga terdapat di daerah hutan hujan tropik basah seperti Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko, India, Indonesia, Srilangka, Thailand dan Malaysia (Ashari, 1995).
Menurut Lestari (1985), berdasarkan sistematika tumbuhan,
tanaman anggrek Dendrobium sp. diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Subfamili : Epidendroideae
Suku : Epidendreae
Subsuku : Dendrobiinae
Genus : Dendrobium
Spesies : D. macrophyllum, D. canaliculatum, D.
lineale, D. bifalce, D. Secundum.
Tanaman
anggrek berdasarkan sifat tumbuhnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu anggrek
efifit dan anggrek teresterial. Anggrek efifit, yaitu anggrek yang tumbuhnya
menopang pada tanaman lain, namun tidak merugikan tanaman yang ditumpanginya.
Golongan anggrek efifit antara lain genus Aerides, Angraecum, Cattleya,
Brassovola, Dendrobium, Epidendrum, Lailea, Odontoglossum dan Vanda. Anggrek
teresterial, yaitu tanaman anggrek yang seluruh perakarannya berkembang didalam
tanah, rawa atau daratan. Karena itu anggrek ini juga disebut anggrek tanah.
Golongan anggrek teresterial ini antara lain Arachnis, Arundina, Calanthe dan
Spathoglotis (Ashari, 1995).
Akar anggrek berfungsi sebagai tempat menempelkan tubuh pada
media tanam, berbentuk silindris, panjang seperti benang dan bercabang. Anggrek
Dendrobium sp. mempunyai lapisan velamen yang berongga, yang berfungsi memudahkan
akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon media tumbuh anggrek.
Di bagian bawah lapisan ini terdapat lapisan yang mengandung kiorofil 2003).
Menurut Iswanto (2002), berdasarkan tipe pertumbuhannya,
batang tanaman anggrek Dendrobium sp. bertipe monopodial mempunyai batang
tunggal tumbuh memanjang lurus keatas, beruas dan sering tumbuh akar gantung.
Bentuk daun tanaman menyerupai jenis tanaman monokotil pada umumnya,
yakni memanjang seperti pedang dan ukuran panjang daunnya bervariasi (Sutiyoso,
2003b).
Bunganya pada umumnya mempunyai tiga buah sepalum atau
kelopak bunga. Satu buah sepalum yang terletak di punggung dinamakan kelopak punggung
atau sepalum dorsale dan dua lainnya dinamakan daun kelopak samping atau sepala
literalia. Di pusat bunga terdapat alat yang berfungsi sebagai alat
kelaminjantan dan betina, yang menjadi satu bagian (Iswanto, 2002).
Menurut Ashari (1995), tanaman anggrek Dendrobium sp. dapat
tumbuh pada berbagai ketinggian tempat. Ditambahkan oleh Iswanto (2002), temperature
yang dibutuhkan untuk tumbuh normal sekitar 150C-280C,
namun di daerah pegunungan anggrek masih dapat tumbuh pada suhu rendah yaitu 5OC-100C.
Umumnya, di Indonesia anggrek dapat tumbuh baik pada daerah yang bersuhu udara
260C-300C (Sandra, 2001).
No comments:
Post a Comment